Rabu, 20 Maret 2013

Jenang/dodol Jaket Banyumas


Jenang/dodol Jaket Banyumas Salasatu makanan khas Banyumas yang ternyata amat digemari masyarakat, khususnya warga Jakarta. Meski kini dilanda banjir, hampir setiap harinya untuk tiap pengrajin mampu memasok 70 doz, yang perdoz-nya 100 biji dodol ke berbagai pasar Jakarta.

Dari pusat perajin jenang jaket Banyumas, di Grumbul Munggangsari, Desa Lesmana, Ajibarang menyebutkan, sedikitnya 20 perajin yang ada, rata-rata hanya memproduksi separo jenang untuk dikirim ke jakarta. Hal itu, kata para produsen jenang kajet di Grumbul Munggangsari, karena adanya banjir yang melanda hampir seluruh kawasan pemukiman Jakarta tersebut.

“Dari yang biasanya perhari stok ke Jakarta 70 dus, sekarang paling hanya kirim 30 doz atau paling banyak 50 dus. Kita percuma saja kirim banyak,kalau disana tidak laku, karena masyarakatnya sedang menderita ngurusi banjir. Penjualan benar-benar turun drastis" kata Hj Darsiti, salasatu produsen jenang jaket, Selasa (22/1).

Darsiti mengaku pernah mencoba kiri seperti hari basa, yakni 70 doz, ternyata tidak bisa jualan maksimal. Hal tersebut karena banjir yang mengepung Jakarta membuat sejumlah jalan ditutup. Karena banyak jalan ditutup, maka Ia dan teman-temannya tidak leluasa pengiriman jenang jaket ke berbagai pasar tradisional ibukota. "Ya, maklum warga Jakarta sedang disibukkan urusan banjir" tuturnya.

Hal senada disampaikan Yoyok (53). Katanya, karena pasokan ke Jakarta tersendat oleh banjir, maka jenang jaket Banyumas produksi grumbul Munggangsari memusatkan pasokannya ke Bandung.(Ero)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar