Jumat, 12 April 2013

Tentara Gelut Karo Polisi Sing Menang Hansip



Ceritane ana tentara karo polisi agi padha padu rame banget nang nggon wong mbaranggawean. Jalarane mbuh apa sing jelas kuwe gole padu wis rame banget kabeh kewan wis pada dithokna, gari bat bet thok. Padahal kuwe wong loro nganggo seragam lengkap sing polisi ya nganggo seragam lengkap jenenge Jimy Kucluk, nek tentara jenenge Robet Daplun.
    Mbarang wis ece...ecean ngasi raine wong loro kuwe pada abange ireng ujug-ujug loro-lorone nyabut pistol sekang wadaeh.
Weruh kaya kuwe wong-wong sing pada kondangan langsung pada mlayu pecicilan padha keweden mbok kena pelor nyasar.
    Lagi tegang-tegange arep pada tembak-tembakan, ana Hansip tuwa sing agi jaga nggon mbaranggawean langsung marani tentara karo polisi sing arep bedil-bedilan. Weruh ana Hansip sing marani wong loro mau terus ketone kaya arep misah, wong-wong dadi pada kamitenggengen keweden.
    Ora nana wedine Hansip mau malah langsung kesuh-kesuh ngomaih tentara karo polisine. Kambi malang kerik Hansip sing kendel banget kuwe ngomaih entong-entongan maring aparat loro mau. Jenenge wis padha panase domaih nang Hansip ya jelas ora pada manut tetep bae tentara karo polisi mau wis acung-acungan pistol. Mbarang omongane ora digugu Hansip mau malah melu bae emosi terus kuwe polisi karo tentarane dikeplaki siraeh... plak..... plak....

Rabu, 20 Maret 2013

Jenang/dodol Jaket Banyumas


Jenang/dodol Jaket Banyumas Salasatu makanan khas Banyumas yang ternyata amat digemari masyarakat, khususnya warga Jakarta. Meski kini dilanda banjir, hampir setiap harinya untuk tiap pengrajin mampu memasok 70 doz, yang perdoz-nya 100 biji dodol ke berbagai pasar Jakarta.

Dari pusat perajin jenang jaket Banyumas, di Grumbul Munggangsari, Desa Lesmana, Ajibarang menyebutkan, sedikitnya 20 perajin yang ada, rata-rata hanya memproduksi separo jenang untuk dikirim ke jakarta. Hal itu, kata para produsen jenang kajet di Grumbul Munggangsari, karena adanya banjir yang melanda hampir seluruh kawasan pemukiman Jakarta tersebut.

“Dari yang biasanya perhari stok ke Jakarta 70 dus, sekarang paling hanya kirim 30 doz atau paling banyak 50 dus. Kita percuma saja kirim banyak,kalau disana tidak laku, karena masyarakatnya sedang menderita ngurusi banjir. Penjualan benar-benar turun drastis" kata Hj Darsiti, salasatu produsen jenang jaket, Selasa (22/1).

Darsiti mengaku pernah mencoba kiri seperti hari basa, yakni 70 doz, ternyata tidak bisa jualan maksimal. Hal tersebut karena banjir yang mengepung Jakarta membuat sejumlah jalan ditutup. Karena banyak jalan ditutup, maka Ia dan teman-temannya tidak leluasa pengiriman jenang jaket ke berbagai pasar tradisional ibukota. "Ya, maklum warga Jakarta sedang disibukkan urusan banjir" tuturnya.

Hal senada disampaikan Yoyok (53). Katanya, karena pasokan ke Jakarta tersendat oleh banjir, maka jenang jaket Banyumas produksi grumbul Munggangsari memusatkan pasokannya ke Bandung.(Ero)

Gembus enak asal Banyumas lan Cilacap


Sing jenenge Gembus kue panganan khas daerah Cilacap utawa daerah Banyumas. Gembus kue warnane putih bentuke kaya donat tur  rasane gurih, apa maning nek isih anget pasti empuk tapi mandan kenyil-kenyil nek wis adem. Gembus cocoke di maem karo sambel pecel, nek ora ya karo caos indofood. Jian mantap’e poll apa maning nek lagi musim udan  utawa musim adem.

 Bakul Gembus sing nang daerah Kebumen, Foto by sahabat Guyon Banyumasan.

Gembus gawene sekang Budin (Singkong), nek ora ngerti ya Boled. Bahan bakune gampang banget di goleti, neng endi bae ana tapi kudu bisa milih. Milih Budin (Singkong) kudu sing empuk, sing mempur . Carane ngawe be gampang tulih, kur nek wis di oceti (di kupas), kumbah bersih langsung di kukus (di dang) terus di tumbuk alus pisan kaya gawe getuk. Nek wis alus dadi adonan terus di gawe kaya donat cilik-cilik, bar kue di angin-angina men mandan kisat.

Rahasia Lezatnya Tahu Gecot Kota Banyumas


Tahukah anda, Tahu gecot nama kuliner khas Banyumas, singkatan dari gagean kencot (cepat sudah lapar) ada yang menyebut tahu kupat atau goreng. Kuliner tahu Gecot/tahu kupat/goreng. Kuliner ini keberadaan dan penggemarnya cukup merata di wilayah Kabupaten Purbalingga, Cilacap, Banyumas, dan Banjarnegara. Pada umumnya membuka lapak di pinggir jalan/diatas trotoar, dan buka di sore hari sampai tengah malam. tapi ada yang buka mulai pagi hari, dimana?

Bila anda dari arah Purwokerto, kendaraan arahkan ke arah timur, melewati Sokaraja ke kanan Kalibagor, Kaliori dan bila sampai di jembatan sunga Serayu, pelan-pelan saja, nanti ada perempatan, ambil ke kanan, tepatnya jalan Saudagaran. Masuk kurang lebih 200m atau di depan Klenteng, disitu warungnya. Bila penuh atau habis, anda bisa terus kurang lebih 300 m nanti akan lihat di bawah pohon rindang, posisi kanan jalan disitu juga ada, mereka kakak beradik.

Jumat, 15 Maret 2013

Buntil Kutasari


Menyebut buntil, barangkali terasa aneh bagi sebagian masyarakat kota. Apalagi mereka yang belum pernah menikmatinya. Sejatinya, buntil sebagai lauk yang biasa dijajakan di pasar tradisional, memiliki rasa yang pas untuk menemani nasi.

Sebagian masyarakat kota, ada yang menyebut buntil mirip dengan bothok yang dibungkus dengan daun muda singkong dan diberi sedikit cairan kuah pedas yang terbuat dari santan. Isinya adalah parutan kelapa yang diberi bumbu. Daun pembungkus yang lain yang sering digunakan adalah daun talas atau daun sente. Berbeda dengan bothok, daun pembungkus pada buntil juga dapat turut dikonsumsi. Bothok biasanya dibungkus menggunakan daun pisang.

Adalah hal yang sangat istimewa ketika banyak orang memburu buntil. Di sebuah pasar tradisional di Kecamatan Kutasari, hampir setiap hari orang mencari buntil khas Kutasari. Sebenarnya, buntil itu dibuat oleh seorang warga Dukuh Carangmanggang, Desa Karangbanjar, kecamatan Bojongsari, bernama Ny Kasmini. Hanya saja, Kasmini yang sudah menjajakan buntil 44 tahun lalu, lebih sering berjualan di Kutasari. Akhirnya, buntil itu cenderung disebut sebagai buntil Kutasari.

Jumat, 01 Maret 2013

mengenal Kesenian Tradisional Banyumasan :


Kesenian Tradisional Banyumasan :

Seni dan Budaya khas Banyumasan tumbuh dan berkembang seusia dengan peradaban Jawa Kuna.
Budaya Banyumasan juga diperkaya dengan masuknya gaya budaya Mataram (Yogya-Solo) dan Sunda (Pasundan/Priangan) dan kini mulai disisipi pernik-pernik kontemporer. Dari budaya Banyumasan ini lahir bentuk-bentuk kesenian tradisional yang juga berkarakter Banyumasan seperti ebeg,lengger-calung, angguk, wayang kulit gagrak Banyumasan, gendhing Banyumasan, begalan dan lain-lain. Sedangkan di wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah Jawa Barat lebih memiliki gaya budaya Pasundan seperti kesenian sisingaan, gendang rampak, rengkong, calung dan lain-lain

Ebeg

Ebeg' adalah jenis tarian rakyat yang berkembang di wilayah Banyumasan. Varian lain dari jenis kesenian ini di daerah lain dikenal dengan namakuda lumping atau jaran kepang, ada juga yang menamakannya jathilan (Yogyakarta) juga reog (Jawa Timur) namun di wilayah Kecamatan Tambak (Wilayah Kabupaten Banyumas bagian selatan) lebih dikenal dengan nama "ebeg". Tarian ini menggunakan “ebeg” yaitu anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda berwarna hitam atau putih dan diberi kerincingan. Penarinya mengenakan celana panjang dilapisi kain batik sebatas lutut dan berkacamata hitam, 

Hasil Quick Count Pilkada Banyumas 2013 Final



Hasil Quick Count Pilkada Banyumas 2013 Final
Ditulis oleh: Adriyanto Prasetyo -
Hasil Quick Count Pilkada Banyumas 2013 Final. Pemilihan Kepala Daerah atau Bupati kabupaten Banyumas Periode 2013-2018 yang digelar 17 Februari 2013 dan berlansung dengan baik. Sejumlah Hasil hitung cepat (Quick Count) yang digelar lembaga survei dan Komisi Pemilihan Umum Banyumas, untuk sementara memperlihatkan kemenangan mereka.

"Pasangan Husen-Budhi menang satu putaran dengan perolehan suara 45,43 persen," kata Manajer Strategi Pemenangan Jaringan Ssuara Indonesia, Herujito, Senin 18 Februari 2013.

Husein merupakan inkumben wakil bupati yang mencalonkan diri menjadi calon bupati. Sebelumnya, ia mendampingi Bupati Banyumas, Mardjoko. Pemilihan bupati-wakil bupati digelar Ahad 17 Februari 2013.

Herujito mengatakan, angka tersebut menjadikan pasangan yang di usung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Banyumas dan Partai Persatuan Pembangunan itu memenangi pemilihan.

Untuk pasangan lainnya, Muhsonuddin-Hendri mendapatkan persentase sebesar 12,02 persen, nomor urut dua Mardjoko-Gempol Suwandono medapatkan suara sebanyak 30,31 persen. Pasangan independen, Toto Dirgantoro-Saefuddin mendapatkan suara 4,06 persen, Anteng Tjahyono Widyadi-Dwi Basuki mendapatkan persentase sebesar 3,49 persen, dan terakhir pasangan Warman-Winarni memperoleh angka 4,69 persen.

Selasa, 26 Februari 2013

Pesan dari mantan residen mBanyumas Gell

ass segenap warga dan pengurus bms gell di sumut,,ciptakan keguyuban dan kerukunan diantara kita semua junjung tinggi norma2 dlm wadah terwujudnya Sosial kemasyarakatan sbg bentuk realita wong guyub lan rukun, ini sbg momentum lahirnya wahana kemitraan yg positif di tengah masy,,,wass,,jayalah wong ngapak jadilah satria piningit sing ngademi wargane"" ( Mantan Residen Bms gell SUBENO Mw.SH.MH

Langsung Live Dari Purwokerto


Mau lihat langsung kondisi di  di beberapa tempat di Purwokerto ,Banyumas  silahkan  klik link  di bawah ini




Senin, 25 Februari 2013

Sop Gurameh di Pringsewu Sumpiuh


Sop Gurameh di Pringsewu Sumpiuh
Kuah Segarnya Sangat Pas Dipadu Sambal Pilihan 
Jika Anda melintas dari arah Purwokerto ke Yogyakarta, tak ada salahnya mampir ke Pringsewu Sumpiuh yang menyajikan beragam menu menarik. Tempatnya juga sangat nyaman untuk beristirahat.




Menu yang wajib dicoba adalah Sop Gurameh. Marketing Pringsewu Sumpiuh, Sogiyo mengatakan menu satu ini mempunyai rasa lebih gurih dan segar. Pas untuk menjadi menu buka puasa. Dengan bumbu spesial dan pengolahan yang tepat, menu ini menjadi menu yang banyak dicarai pelanggan.

Sogiyo mengatakan pihaknya sengaja menggunakan gurame ukuran 250 gram agar pelanggan lebih puas. Gurame itu kemudian dimasak dengan campuran 600 cc air. Dengan takaran tersebut, dihasilkan gurame yang nikmat. Pengolahan juga cukup simpel. Air dan gurame direbus dengan bumbu rempah hingga matang. Kemudian ditambahkan tomat, bawang merah dan juga kemangi sehingga lebih segar.

Sabtu, 23 Februari 2013

Ulang Tahun anake Pak Sumarno

Malem minggu diundang  pada ngumpul  nang daleme pak Sumarno   Sei Mati simpang kantor Medan warga Banyumas gel pada ngumpul dopokan  jan gayeng. kie sebagian  fotone


Residen anyar Pak Edi,,Pak toro,Mas  Agus,Pak Edi karso,Mbak yani karo Mas Tobeng ,Pak Parso,Toto
Residen anyar Pak Edi,Mas  Agus,Pak Edi karso,Mbak yani karo Mas Tobeng ,Pak Parso,Toto


Kamis, 21 Februari 2013

Dreamland Park Ajibarang Obyek Wisata Favorit




APAKAH anda sudah punya agenda liburan tahun baru 2013 mendatang? Nah paling tepat untuk wisata keluarga datang ke Obyek wisata buatan Dream Land Park yang berlokasi di Pancasan, Kec Ajibarang, Kabupaten Banyumas . D ilokasi ini ternyata tidak hanya mengandalkan kolam renang, seluncuran, ember  tumpah dan sepeda air serta kayak. Namun dilengkapi juga dengan taman reptil, berbagai burung/unggas langka, dan taman batu alami berupa batu karts yang mirip terumbu karang yang menyembul ke permukaan bumi. Dengan harga tiket yang terjangkau (Rp. 15 ribu), pengunjung bebas menikmati wahana yang ada dan tidak dikenai biaya tiket lagi di dalam.

Lengger Banyumasan



Lengger Banyumasan.
 Lengger merupakan kesenian asli Banyumas berupa tari tradisional daerah Banyumas. Kesenian tradisional lengger Banyumasan diperankan oleh 2 sampai 4 orang wanita yang didandani dengan pakaian khas lengger. Untuk dandanan rambut dibuat model kode yang dihias dengan bunga melati dan kanthil dan beberapa hiasan berwarna perak atau emas di ujung atas yang akan ikut bergoyang seiring gerakan sang lenger. Tubuh sang penari lengger dibalut dengan kemben yang terbuat dari jarit (kain batik) dan stagen dibagian tinggang serta dilengkapi pula dengan sampur dibagian bahu. Sampur adalah selendang yang dipakai lengger untuk menari. Sampur biasanya digunakan penari lengger untuk menjaring (dialungkan) ke salah seorang penonton. Penonton yang dijaring dengan sampur ini mendapat kesempatan untuk menari dengan sang penari lengger.  Gerakan tari lengger didominasi oleh gerakan pinggul sehingga terlihat menggemaskan mengikuti irama khas Banyumasan yang lincah dan dinamis.
Kesenian lengger Banyumasan ini diiringi oleh music gamelan tradisional yang disebut dengan calung. Alat musik utama gamelan calung terbuat dari bambu wulung (ungu kehitaman), kenong, gambang, gong, kedang dan beberapa alat musik tradisional lainnya. Sementara sinden yang bertugas sebagai penyanyi menyanyi lagu dengan merdu dari sisi dimana gamelan ditempatkan.

Rabu, 20 Februari 2013

SROTO SOKARAJA-RESEP


Resep Sroto sokaraja
Bagaimanakah makanan sroto sokaraja dibuat,..
Hmm.. Berikut ini penjelasan singkat tentang cara membuat sroto sokaaraja yang lezat itu,..

Untuk : 8 orang

1. Bahan :

1 Kg daging ayam
2 Liter air
100 Gram soun, rendam air dingin, tiriskan.
100 Gram taoge pendek, cuci bersih
150 Gram kedelai, rendam air hingga lunak lalu goreng.
3 Cm jahe, memarkan
2 batang serai, memarkan
2 Cm lengkuas, memarkan
3 Sdm kecap manis
bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, merica bubuk, seledri dll.

Senin, 18 Februari 2013

SEKILAS TENTANG BANYUMAS



Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
 Banyumasan atau mBanyumasan adalah : Kesatuan budaya, bahasa dan karakter yang hidup dan berkembang di masyarakat wilayah Banyumasan.
Wilayah Banyumasan adalah sebuah wilayah yang terletak di bagian barat propinsi Jawa Tengah, Indonesia atau wilayah yang mengitari Gunung Slamet dan Sungai Serayu.
Banyumasan sebagai kesatuan budaya adalah : akal budi, pikiran serta hasil kreativitas masyarakat Banyumasan yang tumbuh sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas yang memiliki karakter dan pola-pola tertentu.
Banyumasan sebagai kesatuan bahasa adalah : tuturan/ucapan dengan sistematika tertentu yang digunakan masyarakat Banyumasan untuk mewakili wujud suatu benda, tindakan, gagasan serta keadaan. Secara umum ini sebut sebagai bahasa Banyumasan yang menjadi salah satu identitas masyarakat Banyumasan.
Banyumasan sebagai kesatuan karakter adalah : sikap mental dan nilai-nilai moral yang secara genetis hidup di masyarakat Banyumasan. Karakter Banyumasan sekaligus menjadi identitas masyarakat Banyumasan.
Wilayah Banyumasan secara umum terdiri dari 2 bagian yaitu :
Wilayah utara yang terdiri dari : Brebes, Tegal dan Pemalang, serta
Wilayah selatan yang mencakup Cilacap, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas.
Hal ini merupakan implikasi dari regionalisasi yang dilakukan pada jaman dahulu. Walaupun terdapat sedikit perbedaan (nuansa) adat istiadat dan logat bahasa tetapi secara umum dapat dikatakan satu warna, sama-sama menggunakan logat bahasa Jawa ngapak-ngapak dan sama-sama berbudaya penginyongan.

SEJARAH BANYUMAS


Periode : Akhir Kesultanan Demak hingga Awal Mataram

Pada jaman Kesultanan Demak (1478 - 1546), wilayah Banyumasan terdiri dari beberapa Kadipaten, diantaranya Kadipaten Pasirluhur dengan Adipatinya Banyak Belanak, juga Kadipaten Wirasaba dengan Adipatinya Wargo Utomo I. Luasnya kekuasaan Kesultanan Demak membuat Sultan Trenggono (Sultan Demak ke III) merasa perlu memiliki angkatan perang yang kuat, untuk itu wilayah-wilayah Kesultanan Demak pun dibagi-bagi secara militer menjadi beberapa daerah komando militer. Untuk wilayah Barat, Sultan Trenggono mengangkat Adipati Banyak Belanak sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan Barat dengan cakupan wilayah meliputi Kerawang sampai gunung Sumbing (Wonosobo). Sebagai salah seorang Panglima Perang Kesultanan Demak, Adipati Pasirluhur dianugrahi gelar Pangeran Senopati Mangkubumi I sedangkan adiknya yang bernama Wirakencana diangkat menjadi Patih. Setelah Sultan Trenggono wafat, Kesultanan Demak terpecah menjadi 3 bagian, salah satunya adalah Pajang yang diperintah oleh Joko Tingkir dan bergelar Sultan Adiwijaya (1546 – 1587). Pada masa ini, sebagian besar wilayah Banyumasan